Iamenjawab, " Aku menangis karena umur yang luput dariku dan atas hari yang telah berlalu. Ajalku ternyata semakin dekat, tetapi belum jelas juga amalku. " ( Mujalasah wa Jawahir Al-'Ilm, 1:46, Asy-Syamilah). Sudah berganti tahun harusnya kita renungkan bahwa umur kita terbatas, ajal kita semakin dekat. Yang bisa menolong kita adalah ada
HadirinJama'ah Jum'at yang dirahmati Allah Pada kesempatan khutbah Jum'at ini, setelah memuji kepada Allah SWT, bershalawat kepada Baginda Nabi Agung Muhammad SAW, keluarga, serta sahabatnya, saya mengajak kepada diri saya sendiri dan saudara-saudara sekalian, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Visibesar seorang mukmin adalah menjadi hamba yang berbahagia di dunia dan akhirat. Keseimbangan masa depan di dunia dan akhirat adalah keniscayaan, sebagaimana doa kita sehari-hari yang artinya: "Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka."
Beliausenantiasa berjuang untuk umatnya agar selamat di dunia dan di akhirat masuk surga. Bahkan menjelang wafat pun beliau mengkhawatirkan umatnya. Maka pada khutbah Jumat Rabiul Akhir ini, ijinkan kami mentadabburi tiga ayat di dalam Surat Al Hasyr. Yakni ayat 18 hingga ayat 20 yang berkaitan tentang perintah untuk Bermuhasabah. 1. Surat
KhutbahJumat Terbaru: Menghindari Bangkrut di Akhirat. Syaifullah. Rabu, 26 Januari 2022 | 07:30 WIB. Islam memerintahkan agar umatnya terus berbuat baik selama di dunia. Hal itu penting sebagai bekal saat menghadap Allah SWT di akhirat kelak. Yang juga layak dipertimbangkan adalah jangan sampai bangkrut di hari kiamat lantaran menyakiti dan
Allahswt dan Rasul-Nya, telah menegaskan bahwa jika umat manusia menjalankan aktivitas kehidupannya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam Alquran dan as-Sunnah, maka dijamin akan selamat, tidak akan sesat dalam arti yang luas tentu selamat, sejahtera dan bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Perhatikan hadis berikut ini.
Ya Allah, jangan jadikan dunia tujuan terbesar kami dan puncak ilmu kami." Renungkanlah sabda beliau, " jangan jadikan dunia tujuan terbesar kami ", artinya menaruh kepentingan terhadap dunia itu tidak mengapa, akan tetapi yang jadi permasalahan adalah ketika dunia menjadi fokus dan tujuan utama sehingga lalai dari mengejar akhirat. Ibadallah,
BacaanLengkap Khutbah Jumat Hari Ini: Teks Arab Beserta Artinya. Berita Baru Madura, Khazanah - Artikel dibawah ini menjelaskan terkait materi empat sifat utama khutbah Jumat siang ini yang dijelaskan dalam sebuah sabda Rasulullah, yakni syukur, sabar, meminta maaf, dan memaafkan. Mengutip NU Online, berikut ini bacaan lengkap khutbah Jumat
TeksKhutbah Jumat bahasa Indonesia terbaru PDF NU singkat padat terlengkap berikut ini mengangkat judul tentang cara sederhana hidup bahagia dunia akhirat menurut Syech Abdul Qadir Al Jailani.. Menurut Syech Abdul Qadir Al Jailani terdapat tiga hal sederhana yang bisa dijadikan pedoman hidup. Dengan begitu kita akan bahagia dan selamat dunia akhirat.
KhutbahJumat: Makna Dunia Dan Akhirat Diposting oleh Unknown di 10.37. Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest. Label: Berita Islam. Tidak ada komentar: Posting Komentar. Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda. Langganan: Posting Komentar (Atom) Mengenai Saya.
TeksKhutbah Jumat bahasa Jawa Nu Online terbaru PDF singkat padat terlengkap berikut ini mengangkat judul tentang cara sederhana hidup bahagia dunia akhirat menurut Syech Abdul Qadir Al Jailani.. Menurut Syech Abdul Qadir Al Jailani terdapat tiga hal sederhana yang bisa dijadikan pedoman hidup. Dengan begitu kita akan bahagia dan selamat dunia akhirat.
DanAllah menjanjikan siapapun dari hamba-Nya yang mau taat kepada Allah maka baginya kebahagiaan, baginya keselamatan, ketenangan baik di dunia maupun di akhirat. Jamaah sekalian rahimani wa rahimakumullah. Tema kita di dalam jum'at yang mulia ini adalah tentang Meluruskan Orientasi Hidup Kita.
Sebabwasiat takwa termasuk rangkaian rukun khutbah jumat yang tidak boleh terpisahkan. Wasiat takwa merupakan ajakan khatib terhadap jamaahnya agar memperbaiki serta meningkatkan nilai keimanan pun juga ketakwaan. Sebab, keduanya adalah bekal keselamatan dunia akhirat paling utama. Tanpa adanya wasiat takwa, khutbah jumat menjadi tidak sah.
keselamatan atau kedamaian) di dunia dan akhirat. Prosesnya disebut Islam dan pelakunya disebut Muslim. Jadi, Islam adalah proses, bukan tujuan, yakni proses mencari keselamatan di dunia dan akhirat. Jamaah shalat Jum'at yang dimuliakan Allah. Muslim holistik atau Muslim kaffi merupakan sebuah proses ketundukkan seseorang terhadap
Dalambentuk fil (kata kerja): Aslama yuslimu islâm-an, berarti berbuat damai, menyelamatkan, dan masuk Islam, menyerahkan diri secara total pada Agama Tauhid untuk keselamatan dunia dan akhirat. Misi Islam sebagai agama (al-Dîn) adalah terwujudnya rahmatan lil alamin, kasih sayang, kedamaian, dan ketenteraman, bukan menimbulkan mafsadat atau
9Myo. — Allah SWT berfirman dalam Alquran yang terjemahannya sebagai berikut “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak ia sangka-sangka. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupinya. Sesungguhnya Allah menciptakan mewujudkan apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu” QS ath-Thalaq 2-3. Saudara-saudara seiman, Imam Ahmad dalam Musnadnya dan al-Hakim dalam al-Mustadrak meriwayatkan dari sahabat Abu Dzarr radliyallahu anhu bahwa ia berkata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam suatu ketika mulai membacakan kepadaku ayat وَمَنْ يَّتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَّه مَخْرَجًا yang maknanya “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar” QS ath-Thalaq 2, hingga beliau selesai membacanya, kemudian bersabda يَا أَبَا ذَرٍّ، لَوْ أَنَّ النَّاسَ كُلَّهُمْ أَخَذُوْا بِهَا لَكَفَتْهُمْ Maknanya “Wahai Abu Dzarr, seandainya semua orang mengambil ayat ini sebagai pedoman, niscaya ia cukup bagi mereka. ” Abu Dzarr berkata Maka Rasulullah mulai membacanya dan mengulang-ulangnya. Maâsyiral muslimîn hafidhakumullâh, Sebagaimana kita tahu bahwa takwa adalah menjalankan seluruh kewajiban dan menjauhi semua perkara yang diharamkan. Telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas radliyallahu anhuma bahwa ia berkata وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يُنْجِهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ Maknanya “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, maka Allah akan menyelamatkannya di dunia dan akhirat. ” Jadi, hadirin sekalian, takwa adalah sebab munculnya jalan keluar dari berbagai macam kesulitan di dunia dan akhirat, sebab diperolehnya rezeki dan sebab diraihnya derajat yang tinggi. Sebaliknya perbuatan-perbuatan maksiat adalah sebab terhalangnya seseorang memperoleh jalan keluar, rezeki, dan derajat tinggi di dunia dan akhirat. Al-Hakim, Ibnu Hibban dan lainnya meriwayatkan dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda إِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيْبُهُ Maknanya “Sesungguhnya seseorang akan terhalang dari suatu rezeki sebab dosa yang dilakukannya. ” HR al-Hakim, Ibnu Hibban dan lainnya. Sebagian ulama mengatakan “Perbuatan dosa akan menyebabkan seseorang terhalang dari berbagai macam nikmat di dunia, seperti kesehatan dan harta, atau hilangnya berkah dari hartanya, atau menyebabkan seseorang dikalahkan dan dikuasai oleh musuh-musuhnya. Dan terkadang seseorang melakukan sebuah dosa, maka jatuhlah kedudukan dan martabatnya dari hati banyak orang atau menyebabkan ia lupa terhadap ilmunya. Oleh karena itu, sebagian orang berkata Sungguh aku mengetahui siksa dan balasan atas dosaku dari perubahan keadaanku dan kawan-kawan yang menjauhiku. ” Maâsyiral muslimîn hafidhakumullâh, Dalam lanjutan ayat di atas, Allah menegaskan وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ Maknanya “Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupinya. ” Tawakal adalah bergantung kepada Allah semata dan mengandalkan-Nya dalam segala urusan, karena Allah subhanahu wa ta’ala adalah pencipta segala sesuatu, pencipta manfaat dan mudarat. Tidak ada yang mengenakan bahaya dan memberikan manfaat secara hakiki kecuali hanya Allah. Apabila seorang hamba telah meyakini hal itu dan memantapkan hatinya terhadapnya serta selalu mengingatnya, maka dia akan mengandalkan Allah dan berserah diri kepada-Nya dalam urusan rezeki dan segala urusan yang lain serta akan menjauhi kecenderungan berbuat maksiat, terutama ketika berada dalam kesulitan. Imam Ahmad, Ibnu Majah dan al-Hakim meriwayatkan dari Amirul Mukminin Umar bin al-Khaththab radliyallahu anhu bahwa ia berkata Aku mendengar Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ، تَغْدُو خِمَاصًا، وَتَرُوحُ بِطَانًا Maknanya “Jika kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian seperti Ia memberikan rezeki kepada burung. Burung-burung itu keluar di pagi hari dalam keadaan perut kosong dan kembali ke sarang-sarangnya dalam keadaan perut yang terisi penuh. ” HR Ahmad, Ibnu Majah dan al-Hakim. Maâsyiral muslimîn hafidhakumullâh, Tawakal tidaklah bertentangan dengan melakukan sebab, ikhtiar dan usaha. Dalam Shahih Ibnu Hibban diceritakan bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam Apakah aku melepas tidak mengikat untaku dan bertawakal kepada Allah?. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepadanya اِعْقِلْهَا وَتَوَكَّلْ Maknanya “Ikatlah dan bertawakkal-lah kepada Allah. ” HR Ibnu Hibban. Al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman meriwayatkan dari pimpinan para shufi, al-Junaid al-Baghdadi radliyallahu anhu bahwa ia berkata لَيْسَ التَّوَكُّلُ الْكَسْبَ، وَلَا تَرَكَ الْكَسْبِ، التَّوَكُّلُ شَيْءٌ فِي الْقُلُوبِ Maknanya “Tawakal bukanlah bekerja atau tidak bekerja, tawakal adalah sesuatu yang adanya di hati. ” Jadi inti dari tawakal adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah dan percaya penuh kepada-Nya disertai melakukan sebab, usaha dan ikhtiar. Al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman mengutip perkataan seorang ulama yang menyatakan اكْتَسِبْ ظَاهِرًا وَتَوَكَّلْ بَاطِنًا، فَالْعَبْدُ مَعَ تَكَسُّبِهِ لَا يَكُونُ مُعْتَمِدًا عَلَى تَكَسُّبِهِ وَإِنَّمَا يَكُونُ اعْتِمَادُهُ فِي كِفَايَةِ أَمْرِهِ عَلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ Maknanya “Bekerjalah secara lahiriah dan bertawakal-lah kepada Allah secara batin. Seorang hamba meskipun bekerja, ia tidaklah mengandalkan pekerjaannya, akan tetapi dalam hal tercukupinya segala urusan, ia hanya bergantung kepada Allah. ” Maâsyiral muslimîn hafidhakumullâh, Di bagian akhir dari ayat tersebut ditegaskan bahwa Allah telah menjadikan ajal bagi tiap-tiap sesuatu. Allah telah menakdirkan akhir dan ajal setiap sesuatu secara pasti sehingga tidak bisa dipercepat atau diundur. Seseorang yang mati karena dibunuh, orang yang mati sebab ditabrak mobil dan orang yang mati di atas kasurnya, masing-masing mati sesuai ajalnya, masing-masing meninggal dengan qadla` dan qadar Allah. Tidak ada seorang pun yang mati sebelum waktu yang telah Allah takdirkan baginya. Allah ta’ala berfirman فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ Maknanya “Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun” QS al A’raf 34. Allah ta’ala juga berfirman اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ Maknanya “Di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh” QS an-Nisa` 78. Demikian khutbah yang singkat ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. */Sumber
- Di bawah ini adalah khutbah Jumat yang bisa digunakan oleh para mubaligh di bulan Dzulhijjah. Karena bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang agung, maka setiap mukmin harus memiliki semangat untuk beribadah di bulan ini dengan lebih baik. Berikut isi khutbah jumat bulan Dzulhijjah yang dapat digunakan tentang kunci selamat dunia akhirat pada website Baca Juga Perkembangan Transformasi Digital di Indonesia Khutbah Pertama الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ، الَّذِيْ قَدْ أَوْجَدَ مِنْ نُّوْرِهِ نُوْرًا بِهِ عَمَّ الْهُدَى. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَأَصْحَابِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاإِلهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.أما بعد ياَأََيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُو اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَ لَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، اللَّهُمَّ عَلِّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا، وَانْفَعْنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا، وَأَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بِاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ Ma’asyirol muslimin rahimakumullah… Segala puji kita panjatkan pada Allah atas berbagai macam nikmat yang telah Allah anugerahkan pada kita sekalian. Allah masih memberikan kita nikmat sehat, umur panjang. Juga lebih dari itu, kita masih diberikan nikmat iman dan Islam. Apa pun nikmat yang Allah berikan patut kita syukuri walau itu sedikit. Baca Juga Tes Kepribadian Ungkap Karakter Seseorang dari Gambar yang Dilihat Pertama Kali مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيْلَ لَمْ يَشْكُرِالكَثِيْرَ Artinya “Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia sulit untuk mensyukuri sesuatu yang banyak.” HR. Ahmad Semoga kita menjadi hamba Allah yang bersyukur dan dapat memanfaatkan nikmat yang ada dalam ketaatan dan ketakwaan pada Allah. Terkini
اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِإِدْخَالِ السُرُوْرِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ النُّوْرُ الصَّبُوْرُ. وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بِحُسْنِ الْأَخْلَاقِ الْمشْهُوْرُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ, فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt Segala puji milik Allah swt yang telah memberikan kita berbagai macam kenikmatan sehingga kita dapat memenuhi panggilan-Nya untuk menunaikan shalat Jumat. Nikmat yang kita dapatkan tidak lain harus digunakan dalam rangka memenuhi syariat yang telah ditetapkan-Nya. Shalawat beserta salam, mari kita haturkan bersama kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, dan semoga melimpah kepada kita semua selaku umatnya. Aamiiin ya Rabbal alamin. Di hari yang istimewa ini, marilah kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt. Karena, orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa kepada-Nya. Peningkatan takwa ini sangat penting dilakukan oleh kita mengingat hal tersebut merupakan bekal yang harus kita bawa kelak di akhirat nanti. Salah satu bentuk ketakwaan kita adalah senantiasa memberikan kegembiraan kepada sesama manusia, khususnya sesama umat Islam. Kegembiraan yang diciptakan untuk saudara kita memberikan suasana batin yang positif untuk melahirkan hal-hal positif berikutnya. Senyum yang melengkung di wajah saudara kita akan berdampak baik bagi perasaannya sehingga setiap langkah dan sikapnya juga akan terpengaruh besar untuk mengarah pada hal apik berikutnya. Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt., Dengan suasana batin yang asyik, dengan perasaan yang baik, dengan lingkungan yang menarik, tentu kehidupan akan dapat mengarah ke pintu kebaikan pula. Alasannya sederhana saja, kegembiraan yang dirasakan akan membuat kita dapat melakukan apa saja dengan ringan. Oleh karena itu, pantas saja, Allah swt mengganjar umat Islam yang dapat membagikan kegembiraan ini dengan ganjaran yang tak kira-kira, yakni mendapatkan ampunan dari Allah swt, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah dan dikutip Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dalam kitabnya, Kasyful Ghummah. Disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda إِنَّ مِنْ مُوْجِبَاتِ الْمَغْفِرَةِ إِدْخَالُكَ السُرُوْرَ عَلَى أَخِيْكَ الْمُسْلِمِ أَوْ إِشْبَاعِ جُوْعٍ عَنْهُ وَتَنْفِيْسِ كُرْبَتِهِ Artinya “Sungguh di antara hal yang mewajibkan seseorang mendapatkan ampunan adalah berbagi kegembiraan kepada saudaramu yang Muslim, atau memberikan kecukupan dari kelaparannya, dan meringankan beban kesusahannya.” Bahkan, jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt, Berbagi kegembiraan ini menjadi amal yang paling dicintai oleh Allah swt setelah amalan-amalan fardu. Artinya, tingkatannya sangat tinggi, hanya satu level di bawah wajib saja, saking dianjurkannya menebarkan kegembiraan bagi sesama ini. Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah saw bersabda, إِنَّ أَحَبَّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللّٰهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى بَعْدَ الْفَرَائِضِ إِدْخَالُ السُّرُوْرِ عَلَى الْمُسْلِمِ Artinya “Sungguh amal yang paling dicintai Allah swt setelah amaliah-amaliah fardhu adalah berbagi kebahagiaan kepada Muslim.” Menebar kegembiraan kepada sesama manusia, khususnya umat Islam, bukan saja disampaikan Rasulullah saw melalui hadits-haditsnya. Hal ini juga secara otomatis selaras dengan firman-firman Allah swt. Dalam hal ini, kita sudah diingatkan melalui Al-Qur’an surat Al-Baqarah, ayat 83. وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ Artinya “Dan ingatlah ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling mengingkari, kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu masih menjadi pembangkang.” Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt Oleh karena itu, Khatib mengajak segenap diri kita semua untuk senantiasa berupaya agar dapat berbagi kegembiraan kepada orang lain, tentu saja apalagi terhadap diri sendiri. Dengan kebahagiaan itu, insyaallah akan lahir kemaslahatan-kemaslahatan baru bagi dirinya dan orang-orang di sekitarnya. Semoga Allah swt melimpahkan kekuatan dan kemampuan kepada kita semua agar dapat berlaku dan bersikap dalam berbagi kegembiraan kepada orang lain. Dan kita mendapatkan apa yang telah Allah swt janjikan, yaitu ampunan atas segala dosa dan kesalahan kita. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Jakarta - Awal tahun 2023 sejatinya seorang muslim menyusun pola kehidupan yang lebih baik dari tahun sebelumnya untuk menjalani hari-hari berikutnya. Hal-hal baik yang pernah dilakukan di tahun 2022 dapat diteruskan di tahun ini, sementara yang buruknya ditinggalkan dan dievaluasi. Salah satu hal penting yang tidak boleh dilewatkan adalah soal persiapan menuju akhirat. Sebagaimana diketahui bahwa ajaran Islam meyakini setelah kehidupan dunia akan ada kehidupan akhirat. Di akhirat kelak segala perbuatan di dunia akan dipertanggungjawabkan, kecil maupun besar. Untuk itu, penting bagi setiap muslim mempersiapkan bekal menuju akhirat. Jangan sampai kita hidup bahagia di dunia, tapi melarat di akhirat. Bunda, Yuk Coba Resep dan Cara Mudah Bikin Nasi Kebuli dengan Rice Cooker 4 Resolusi Tahun Baru 2023 dalam Perspektif Islam, Insya Allah Berkah Malaikat Israfil Bertugas Tiup Sangkakala Kiamat, Apakah Sekarang Menganggur? Namun dalam praktiknya, tidak semua muslim menyadari akan pentingnya mempersiapkan bekal menuju akhirat. Maka dari itu, mengingatkan adalah cara terbaik agar sama-sama mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat kelak. Momentum khutbah Jumat dapat dimanfaatkan oleh seorang khatib. Khatib dapat menyampaikan tema khutbah Jumat pekan ini mengenai persiapan menuju akhirat dan apa saja bekal-bekalnya. Khatib yang ingin menyampaikan tema ini dapat menggunakan teks khutbah Jumat yang ditulis oleh Athiful Khoiri, mahasiswa pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan UAD Yogyakarta. Berikut adalah teks khutbah Jumat singkat dengan materi persiapan menuju akhirat yang dinukil dari situs Khutbah Pertamaاَلْـحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ نَبِيِّنَا مُحَمَّد وَعَلَى اَلِهَ وَ اَصْحَبِهَ وَمَنْ وَّالَاهُ اَمَّا بّعْدُ فَيَاعِبَدَاللهِ أُوْصِيْكُمْ وَأِيَّايَ بِتَقْوَى االلهِ حَقَّ تُقَاتِهِ فَقَدْ فَازَالْمُتَّقُوْنَ Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah Segala pujian dan sanjungan bagi Allah SwT. pemberi pertolongan dan ampunan kepada hamba-Nya yang mau menyapa-Nya. Kami memohon perlindungan-Nya dari kejahatan jiwa dan keburukan amal. Dia-lah pemberi petunjuk dan yang mampu menyesatkan siapa saja yang dikehendaki-Nya, tanpa seorang pun kuasa menolaknya. Kami bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Yang Mahaesa dan Mahakuasa, tiada sekutu apapun bagi-Nya. Dan kami bersaksi jua bahwasanya Muhammad saw. adalah hamba dan utusan-Nya. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah Tidak sedikit orang, apabila mendengar berita kematian merasa cemas. Kematian dianggap sebagai kejadian yang menakutkan. Kehidupan ini seolah tidak boleh berakhir. Padahal, semua orang tahu bahwa kematian merupakan hal yang pasti haq. Semua makhluk hidup yang bernyawa, tanpa terkecuali, pasti akan mengakhiri kehidupannya. Allah SwT berfirman dalam Qs Al-Ankabut ayat 57. كُلُّ نَفۡسٖ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۖ ثُمَّ إِلَيۡنَا تُرۡجَعُونَ Artinya “Setiap yang berjiwa akan merasakan mati, kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah Sebagai muslim yang taat, tentu banyak bekal yang harus dipersiapkan sebelum meniti jalan kembali ke hadirat Allah SwT. Namun dalam kesempatan ini, kita bahas tiga hal pokok. Pertama, tabungan amal sebaik mungkin selama di dunia. Dalam surat Al-Mulk ayat 1-2 Allah berfirman sebagai berikut تَبَٰرَكَ ٱلَّذِي بِيَدِهِ ٱلۡمُلۡكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٌ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗاۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُورُ Artinya “Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Mahaperkasa lagi Mahapengampun.” Apa indikator amalan yang baik? Tidak lain adalah perbuatan yang dilakukan secara ikhlas, istikamah, maksimal, dan sebaik-baiknya. Baik dalam interaksi vertikal kepada Allah swt maupun secara horizontal kepada sesama manusia di muka bumi ini. Kedua, menyiapkan amalan yang terus mengalir pahalanya. Islam mengenal amal jariyah yang mengalir tanpa putus. Orang yang melakukan amalan jariyah semasa hidupnya akan mendapatkan pahala meski telah meninggal. Abu Hurairah pernah bercerita dalam sebuah hadis yang artinya, “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang saleh.” Riwayat Muslim. Sedangkan yang ketiga adalah berdoa agar diberikan husnul khatimah. Di antara tanda utama husnul khatimah ialah apabila mengucap kalimat laa ilaaha illallaah di akhir hayatnya. Menurut M. Quraish Shihab salah satu indikator khusnul khatimah adalah “ketekunan melaksanakan tuntunan agama”. Allah swt berfirman yang artinya, “Janganlah kamu mati mati kecuali dalam keadaan Muslim.” QS. Ali Imran 102. Islam mengajarkan tentang kebajikan, keimanan, amal saleh, dan akhlak mulia. Manakala semua itu sudah dijalani, dan pada akhirnya yang bersangkutan menemui kematian, maka peristiwa itu tidak perlu ditakutkan. Kematian dianggap sesuatu yang biasa, lazim, atau niscaya. Kematian akan menjadi indah, jika dalam keadaan husnul khatimah. Kehidupan seperti itulah yang dicita-citakan orang-orang yang beriman selama hidupnya. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ Keduaالْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِيْنُ، اللّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ، فَأُوْصِيْنِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ، Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah Melalui khutbah kedua ini, marilah sejenak menengadah kehadirat Allah dengan khusyuk. Semoga dalam menjalani roda kehidupan, selalu dalam naungan dan perkenan Allah SwT. Ya Allah, berikanlah kekuatan iman dan Islam kepada kami. Tuntunlah setiap langkah kami di jalan kasih-Mu. Curahkanlah segala rahmat dan karunia-Mu kepada keluarga dan anak-anak kami. Duhai Tuhan yang Mahamenetap, yang Mahaagung, dan Mahaperkasa, Engkaulah yang Mahatahu, ampunilah kesalahan kelam kami selama ini, tutupi seburuk apapun aib-aib kami, bukakan lembaran-lembaran baru nan bersih yang dapat membasuh lembaran hitam di masa lalu kami. Amin. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا آتِنَا فيِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فيِ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَ تُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَ سَلاَمٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ، وَ الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ. Saksikan Video Pilihan IniPerjuangan Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19 di Banjarnegara* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
khutbah jumat selamat dunia akhirat